Suroboyo Bus: Berkeliling Surabaya dengan Modal Sampah
Daftar Isi
Kami sebenarnya sudah lama tertarik naik Suroboyo Bus. Maklumlah, sudah terlalu lama Surabaya tidak punya angkutan umum massal yang bisa diandalkan untuk kebutuhan komuter. Maka begitu bus ini diluncurkan pada kisaran April 2018, kami antusias.
Tetapi, kok, bayarnya pakai sampah plastik? Tidak bisa pakai uang? Konsep pembayaran yang menarik, sih. Itu sama artinya dengan bus gratisan. Asyik, nih! Tetapi itu sekaligus berarti bahwa kita, calon penumpang, disuruh memulung sampah dulu sebelum naik. Waduh.
Jadi, kami pun menunggu sampai sistem pembayaran Suroboyo Bus bisa dengan uang, alat penukaran yang lazim. Pasti sistem pembayaran dengan plastik ini hanya sementara. Selepas itu, akan berlaku tarif normal, yang dibayar dengan uang.
Setidaknya, kami menduganya demikian.
Tetapi ditunggu sampai hampir setahun, bus ini tetap saja harus dibayar dengan sampah.
Sementara Ara dan Kira sudah terlanjur kepengin. Bagaimana, dong? Akhirnya, ya sudah, berangkat saja. Ujung-ujungnya, kami memulung juga, sebelum sampah-sampah itu ditukarkan di Bank Sampah Terminal Bungurasih dan kami mendapat stiker di Kartu Setor Sampah.
Satu stiker sama dengan satu tiket. Bisa dipakai untuk naik Suroboyo Bus selama dua jam. Mau berapa kali ganti Suroboyo Bus pun, selama masih dalam durasi dua jam, stiker kita tidak akan dilubangi lagi oleh helper alias kondekturnya. Satu stiker (tiket) bisa diperoleh dengan menukarkan:
- 10 gelas air mineral (ukuran sekitar 250 ml)
- 5 botol sedang (ukuran sekitar 650 ml)
- 3 botol besar (ukuran sekitar 1500 ml)
Manfaat Suroboyo Bus
Setelah menjajal moda ini beberapa kali, kami berkesimpulan bahwa ada setidaknya lima manfaat dari Bus Suroboyo (dan sistem pembayarannya yang dengan sampah itu):- Sebagai Moda Transportasi Massal Alternatif. Banyak yang mengira Bus Suroboyo adalah bus wisata. Mungkin karena pembayarannya bukan dengan uang, jadi terkesan main-main. Padahal, tidak. Ini bus kota sungguhan! Fungsinya sama seperti Bus Trans.
- Mengurai Kemacetan di Surabaya. Dengan memberi alternatif transportasi publik yang nyaman dan murah kepada warga, otomatis warga diajak untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadinya. Ini sama artinya dengan mengurangi volume kendaraan di jalan, bukan?
- Sebagai Proyek Transportasi Percontohan. Sepertinya, Pemkot dan Dishub Surabaya ingin memberi teladan ke kendaraan-kendaraan umum yang biasanya asal-asalan. Seolah-olah bilang, "Begini, lo, cara melayani. Jangan menaikturunkan penumpang kalau bukan di terminal atau halte. Jangan ada yang merokok, jualan, atau mengamen. Jangan kebut-kebutan. Jangan malas-malasan, meski penumpang masih sedikit. Tiru, gih! Kalau tidak mau meniru, ya sudah, lihat saja penumpangmu bakal minggat. Satu per satu lebih memilih naik Bus Suroboyo!"
- Mengurangi Sampah Plastik di Surabaya. Konsekwensi dari pembayaran yang unik, warga yang mau naik Suroboyo Bus akan mencari botol dan gelas plastik bekas dulu. Ini secara tidak langsung akan membantu Surabaya menjadi kota yang bersih.
- Membiasakan Warga Memilah Sampah Anorganik. Meskipun sudah didengung-dengungkan puluhan tahun yang lalu, masyarakat belum juga terbiasa memisahkan sampah basah, kering, dan berbahaya. Dengan Bus Suroboyo, warga jadi lebih melek dengan pembagian sampah-sampah ini, khususnya untuk sampah bekas kemasan air minum dan organik.
Namun, manfaat yang paling dirasakan oleh anak-anak, justru kenyamanan busnya sendiri dan unsur jalan-jalannya. Lagi pula, Ara dan Kira sama seperti anak-anak lainnya yang menganggap Suroboyo Bus adalah bus Tayo, karakter kartun di serial film animasi.
"Nanti, busnya ajak ngobrol, ya?" suruh Yayah sebelum berangkat.
"Hei, bus itu benda mati. Nggak bisa ngomong, tahu!" protes Ara.
Ah, syukurlah. Ara dan Kira ternyata bisa membedakan antara fiksi (film animasi Tayo) dan fakta. Kalau dianggap sebuah bus benar-benar bisa bicara seperti di film, kan, gawat! Hehehe….
Jenis Suroboyo Bus
Ada dua jenis Suroboyo Bus, yaitu bus biasa berwarna merah dan bus tumpuk (double decker) berwarna kuning.Bus tumpuk menjanjikan nostalgia. Sekadar catatan, pada era 80-an di Surabaya, pernah beroperasi bus tingkat semacam ini. Namun, kemudian bus itu tidak beroperasi lagi.
Dengan naik bus tumpuk, Yayah dan Bunda tentu saja ingin merasakan kembali sensasi ditampar-tampar dahan dan ranting pohon, memandang rendah kendaraan-kendaraan (termasuk truk dan bus lain), sampai melihat bagian atap halte-halte atau bangunan satu lantai lainnya.
Sementara itu, bus merah lebih canggih. Mengingatkan kita akan bus-bus di Eropa. Ada monitor LCD untuk memantau perjalanan. Setiap mendekati halte, penumpang akan diberi tahu dalam tiga bahasa: Indonesia, Suroboyoan, dan Inggris. Kursi-kursi di bus merah juga sudah diatur:
- Merah (dekat pintu): prioritas untuk ibu hamil, ibu menyusui, kaum jompo, dan difabel
- Merah muda (depan): khusus untuk perempuan
- Oranye (belakang): boleh diduduki siapapun.
Rute Suroboyo Bus
Secara umum, rute Suroboyo Bus membelah Kota Surabaya dari selatan (Terminal Bungurasih/Purabaya) ke utara (Halte Rajawali) dan dari barat (Halte Unesa) ke timur (Halte ITS). Berikut ini rute detailnya:
- Suroboyo Bus (SB) Rute Selatan-Utara (merah): Halte Purabaya - Halte Dukuh Menanggal - Halte Siwalankerto - Halte Taman Pelagi - Halte RS Bhayangkara - Halte UBHARA - Halte PUSVETMA - Halte Wonokromo - Halte Joyoboyo - Halte Museum BI - Hale Rumah Sakit Darmo - Halte Pandegiling - Halte Basra - Halte Kaliasin - Halte Embong Malang - Halte Blauran - Halte Pringadi - Halte Pasar Turi - Halte Masjid Kemayoran - Halte Indrapura - Halte Rajawali.
- Suroboyo Bus (SB) Rute Utara-Selatan (merah): Halte Rajawali - Halte Jembatan Merah - Halte Veteran - Halte Tugu Pahlawan - Halte Alun Alun Contong - Halte Siola - Halte Tunjungan - Halte Simpang Dukuh - Halte Gubernur Suryo - Halte Pangsud - Halte Sono Kembang - Halte Urip Sumoharjo - Halte Pandigiling - Halte Mojopahit - Halte Darmo - Halte Marmoyo - Halte Joyoboyo - Halte RSAL - Halte Margorejo - Halte UIN - Halte Siwalankerto - Halte Kerto Menanggal - Terminal Purabaya.
- Suroboyo Bus Tumpuk (SBT) Rute Selatan-Utara (kuning): Halte Purabaya - Halte Dukuh Menanggal - Halte Siwalankerto - Halte Taman Pelagi -Halte RS Bhayangkara - Halte UBHARA - Halte PUSVETMA - Halte Ketintang - Halte Joyoboyo - Halte Museum BI - Halte Rumah Sakit Darmo - Halte Pandegiling - Halte Basra - Halte Kaliasin - Halte Embong Malang - Halte Blauran - Halte Pirngadi.
- Suroboyo Bus Tumpuk (SBT) Rute Selatan-Utara (kuning): Halte Alun Alun Contong - Halte Siola - Halte Tunjungan - Halte Simpang Dukuh - Halte Gubernur Suryo - Halte Pangsud - Halte Sono Kembang - Halte Urip Sumoharjo - Halte Santa Maria - Halte Darmo - Halte Marmoyo - Halte Joyoboyo - Halte RSAL - Halte Margorejo - Halte UIN - Halte Jemur Ngawinan - Halte Siwalankerto - Halte Kerto Menanggal - Terminal Purabaya.
- Suroboyo Bus (SB) Rute Barat-Timur (merah): Jalan Mayjen Yono Suwoyo - Jalan Ir Muhammad - Jalan Mayien Sungkono - Jalan Adityawarman - Jalan Kutai - Jalan Bengawan - Jalan Raya Darmo - Jalan Urip Sumohario - Jalan Embong malang - Jalan Blauran - Jalan Praban - Jalam Tunjungan - Jalan Gubenur Suryo - Jalan Yos Sudarso - Jalan Walikota Mustajab - Jalan Prof Dr Moestopo - Jalam Dramawangsa - Jalan Kertajaya - Jalan Manyar Kortoarjo, Jalan Kertajaya Indah - Bundaran ITS.
- Suroboyo Bus (SB) Rute Timur-Barat (merah): Bundaran ITS - Jalam Kertajaya indah - Jalan Manyar Kertoarjo - Jalan Kartajaya - Jalan Darmawangsa - Jalan Prof. dr Mustopo - Jalan Gubeng Pojok - Jalan Pemuda - Jalan Panglima sudirman - Jalan Urip Sumoharjo - Jalan Raya Darmo - Jalan Bengawan - Jalan Kutai - Jalan Adityawarman - Jalan Mayjen Sungkono - Jalan HR Muhammad - Jalan Mayjen Yono Suwoyo.
Suroboyo Bus, beroperasi mulai pukul 6.00 sampai 22.00 WIB. Sedangkan tempat penukaran sampah plastiknya (Bank Sampah) di Terimal Purabaya buka mulai pukul 7.00 hingga 16.00.
Setelah uraian panjang-lebar ini, apakah Ayah-Bunda penasaran seperti apa busnya? Yuk, tonton video Keluarga Kecil Homerie ketika berpetualang gratisan keliling Surabaya dengan Suroboyo Bus.…