Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merasakan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Museum 10 Nopember Tugu Pahlawan Surabaya

Merasakan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Museum 10 Nopember Tugu Pahlawan Surabaya

Tujuan kami hari itu jelas: mengunjungi Museum 10 Nopember Surabaya. Museum ini unik, karena atapnya mengingatkan kita akan Museum Louvre di Paris, Prancis, dan letaknya di ruang bawah tanah Kompleks Tugu Pahlawan. Sayang, ketika kami tiba sekitar pukul 9, museumnya belum buka. Kata petugasnya, "Museum Sepuluh Nopember hari ini baru buka pukul 10."

Mungkin karena di sana sedang ada acara Sumpah Merah-Putih yang dihelat oleh Pemkot Surabaya dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda sekaligus Hari Pahlawan. Kami pun menunggu, sambil menonton pertunjukan yang dibawakan oleh 3.500 pelajar se-Surabaya itu.

Setelah acara tersebut kelar, sekitar 15 menit kemudian, loket museum dibuka. Tiketnya ternyata hanya Rp5.000 per kepala. Ara dan Kira tidak dihitung, jadi kami cukup membayar 10.000 berempat untuk masuk ke museum berkelas internasional ini.

Sekarang, yuk kita eksplorasi museum yang dibangun untuk mendukung keberadaan Tugu pahlawan dan mengenang heroisme arek-arek Suroboyo ini.



Bangunan Museum 10 Nopember

Kenapa kami bilang Museum 10 Nopember levelnya sudah internasional? Ini hanya penilaian subyektif kami.

Museumnya luas, berlantai dua, ada lift dan eskalator, ramah kaum difabel, bersih, ber-AC, koleksinya berjumlah ratusan, dipadukan pula dengan teknologi (seperti peraga elektronik, layar sentuh, diorama elektronik, lighting effect). Tata letak dan desain eksterior-interior museum ini pun elegan.

Bangunan museum hadir dengan atap berundak. Atapnya yang berbentuk piramida kaca, mirip Museum Louvre di Paris, Prancis, dari jauh sudah terlihat. Namun, museumnya sendiri terletak di tujuh meter di bawah permukaan tanah, supaya tidak "mengganggu" bangungan utama di sana: tugu pahlawan.

Bagian depannya, terdapat patung yang menggambarkan tiga pemuda dengan senjata bambu runcing berjuang melawan penjajah.

Isi Museum 10 Nopember Surabaya

Sebagaimana namanya, museum ini berisi artefak-artefak dari perjuangan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 24 hari (27 Oktober-20 November 1945) melawan tentara Sekutu yang pro-Belanda di Surabaya.

Museum Sepuluh November ini terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama, kita menjumpai sepuluh patung pejuang besar Surabaya. Termasuk patung Bung Tomo berpidato lewat radio.

Isi pidato itu sendiri dapat kita setel melalui diorama dengan sebuah radio kuno. Ada juga ruang pamer seragam para pejuang dan suster, diorama-diorama perjuangan, ruang auditorium untuk pertemuan, dan ruang diorama elektronik untuk memutar video dokumenter yang dilengkapi dengan visual effect.

Di lantai kedua, terdapat ruang pajang senjata, reproduksi foto-foto dokumenter, lukisan, dan koleksi peninggalan Bung Tomo. Selain itu, ada dua ruang diorama statis yang menyajikan delapan peristiwa yang terjadi sekitar 10 November 1945 secara animasi, lengkap dengan narasinya.

Beberapa diorama statis menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang hanya dengan menggunakan bambu runcing dan senapan rampasan mampu melawan tentara sekutu dari Inggris dan India.

Museum Sepuluh Nopember Surabaya

  • Alamat: Jl. Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec. Bubutan, Surabaya, Jawa Timur 60174 (Area Tugu Pahlawan)
  • Telepon: +62 31 3571100
  • Jam buka: Senin-Jumat 8.00-16.00, Sabtu-Minggu 7.00-15.00
  • Dibangun: 10 November 1991
  • Beroperasi: 10 November 1998
  • Diresmikan: 10 November 2000 oleh Presiden Gus Dur
Bagaimanapun, menonton videonya sepertinya jauh lebih mengasyikkan. Berikut ini video Homerie tentang Museum 10 Nopember Surabaya:

2 komentar untuk "Merasakan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Museum 10 Nopember Tugu Pahlawan Surabaya"

  1. Patung pemuda di dalamnya bikin merinding... Mengingatkan kita akan pertempuran 1945 di Surabaya dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget. Terima kasih sudah mampir. Merdeka!

      Hapus