Bayam Brazil alias Sisso Spinach: Bergizi dan Gampang Dibudidayakan

Daftar Isi
Bayam Brazil alias Sisso Spinach: Bergizi dan Gampang Dibudidayakan

Bosan dengan sayur yang itu-itu saja, akhirnya kami menjajal bayam Brazil, alias Brazilian spinach (Alternanthera sissoo). Olahannya tidak jauh berbeda dengan bayam biasa. Hanya, rasanya memang lain dan kandungan nutrisinya lebih banyak dari bayam biasa.

Yang lebih menarik, cara menanamnya terbilang mudah dan cocok bagi pekebun pemula. Sudah begitu, kalau mau dijadikan tanaman hias pun bisa. Namun, kami lebih tertarik memelihara tanaman konsumsi ketimbang tanama hias. Jadi, motivasi kami memperbanyak tanaman bayam Brazil di kebun Homerie adalah lebih untuk menyantapnya, hehehe.


Bentuk Bayam Brazil

Agak berbeda dengan keluarga bayam-bayaman yang lain, daun bayam Brazil lebih tebal, sehingga lebih renyah meski sudah dimasak. Bentuk daunnya agak bundar, dan warnanya hijau pekat. Batangnya sendiri lebih tebal dan keras. Rasa daunnya memang agak pahit, tetapi tidak sepahit daun pepaya.

Bayam Brazil merupakan jenis sayuran yang berasal dari negara Brazil, atau setidaknya negara-negara Amerika Selatan. Jika ditanam, posturnya tidak tumbuh tinggi seperti tanaman bayam biasa, meskipun bayam Brazil ini bisa tumbuh setinggi 50 cm. Bayam Brazil biasa tumbuh menyamping. Ya, batangnya bisa tumbuh menjalar, Ayah-Bunda!

Tanaman ini juga dapat segera membentuk akar baru jika menyentuh tanah. Unik, ya? Makanya, tanaman ini juga bisa dijadikan tanaman hias, asal kita telaten merawatnya dan “mengarahkan” gerak pertumbuhannya.

Kesalahan dalam Pembudidayaan Bayam Brazil

Awalnya, kami membeli bibit bayam Brazil sebanyak sepuluh buah dari lokapasar Tokopedia. Bibit itu bukan berupa biji atau bunga, melainkan batang yang sudah berakar dan berdaun.

Keenam bibit itu kami tanam di dalam pot kecil. Setelah tumbuh banyak, kami mengambil batangnya untuk ditanam di tempat lain. Untuk pupuk, kami hanya menggunakan kompos yang kami buat sendiri. Juga sesekali, kami siram dengan air cucian beras.

Hasilnya, bayam Brazil kami tumbuh subur dengan bunga-bunga kecil berwarna putih. Bahkan bisa dibilang gondrong. Batangnya menjalar tidak karuan ke segala arah dan menumbuhkan banyak sekali daun.

Kekeliruan kami adalah menempatkan pot itu di bawah sinar matahari langsung (tidak terlindung sama sekali), sehingga daunnya kuning dan kecil-kecil.

Mereka berbeda nasib dengan empat bayam Brazil yang kami tanam langsung di tanah bersama tanaman singkong. Empat pohon singkong itu sudah hampir setinggi orang dewasa, sehingga meneduhi bayam Brazil dari terik matahari. Sayang, dia harus berbagi nutrisi dengan tanaman singkong. Bisa dikatakan, ini kekeliruan kami yang kedua.

Generasi bayam Brazil berikutnya di Kebun Homerie kami tanam di pot-pot tersendiri yang ukurannya besar. Kali ini, kami berhasil. Bayam Brazil tumbuh cepat dengan daun yang lebat dan berwarna hijau pekat, menjulur rimbun ke mana-mana.

Yang kami suka dari tanaman ini adalah tidak ada hama yang menyerang. Kami tidak menemukan satu pun binatang kecil yang menumpang hidup di tanaman ini. Jadi kami tidak perlu repot-repot membuat pestisida alami atau mencari cara lain untuk membuatnya bebas hama.

Cara Memanen Bayam Brazil

Setelah dua bulan, akhirnya kami bisa memanen bayam Brazil ini. Sebenarnya, di usia sebulan setelah tanam pun sudah layak panen. Hanya, waktu itu kami fokus mengembangbiakkannya dulu. Daripada dipaksakan panen, lalu tidak punya cadangan bayam Brazil yang rimbun dan sehat sebagai indukan.

Saat memetik, sudah terasa tekstur daun bayam Brazil yang tebal dan renyah. Kalau Ayah-Bunda mau, dalam keadaan mentah pun sebenarnya kita dapat langsung mengudapnya. Rasa daunnya hambar, tetapi dijamin kriuk-kriuk. Cuma, pastikan daun itu bersih sebelum masuk ke mulut.

Yang diincar untuk dikonsumsi di bayam Brazil adalah daunnya. Namun, bila hanya daunnya yang kita panen, proses panen itu akan memakan waktu lama. Jadi sebaiknya, langsung saja digunting batang-batangnya. Dari batang yang terpotong, kemungkinan besar akan tumbuh batang, ranting, atau daun baru.

Pastikan untuk tidak menggundulinya, supaya pohon tidak mati. Sisakan batang utama, bunga (biasanya dipucuk pohonnya), dan daun-daun teratas. Untuk amannya, ambillah jangan lebih dari 30 persen dari pohon.

Setelah batang-batang digunting, tinggal kita fokus untuk mendapatkan daun dan rantingnya yang lezat. Buanglah bagian-bagian ini, karena menurut pengalaman kami tidak enak dimakan:

  • Batang (bagian ini terlalu keras)
  • Daun-daun yang kuning atau cokelat (kurang sedap dipandang dan tidak bergizi)
  • Bunga.

Semua buangan dari proses ini bisa dikumpulkan untuk membuat pupuk kompos. Jadi, tidak ada yang sia-sia

Resep dan Cara Mengolah Bayam Brazil

Setelah dicuci bersih, daun bayam Brazil siap diolah. Cara sederhananya adalah dengan merebusnya untuk dijadikan lalap bayam Brazil.

Alternatif lain, kita bisa memasaknya menjadi sayur bening. Ditambah potongan wortel dan jagung manis, rasanya memang enak. Hanya ada sedikit pahit. Daunnya juga tergolong renyah untuk kategori daun yang dimasak, sehingga terlihat tetap segar walau sudah direbus.

Membuat bayam Brazil menjadi omelet? Jelas bisa! Iris daun bayam Brazil kecil-kecil, lalu tambahkan ke dalam adonan telur. Setelah diberi garam dan merica, langsung dimasak jadi omelet bayam Brazil.

Resep lainnya yaitu rempeyek bayam Brazil dan bayam krispi. Adonan tepungnya sama, yakni tepung beras yang diberi garam, merica, ketumbar bubur, serta bawang merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan. Namun, cara memasaknya lain.

Untuk bayam krispi, kami mengambil daun bayam Brazil yang berukuran agak besar, dicelupkan ke dalam adonan tepung beras, lalu digoreng satu per satu.

Sementara untuk rempeyek, pertama-tama kami tuangkan adonan tepungnya ke dalam wajan berisi minyak panas, lalu taburi beberapa helai duan bayam Brazil di atasnya. Juaranya, bayam krispi karena kerenyahannya lebih tahan lama. Sayangnya, olahan bayam Brazil seperti ini dapat mengurangi kandungan nutrisinya karena dimasak terlalu lama dan melalui proses penggorengan.

Resep berikutnya yakni bobor bayam Brazil. Masakan ini lebih lezat ketimbang sayur bening. Mungkin karena bumbunya cukup banyak dan kuat sehingga mampu menghilangkan rasa getir dari daun bayam Brazil.

Sebetulnya kami mau mencoba resep lain, misalnya puding bayam Brazil. Atau meniru masyarakat Brazil yang mengonsumsi daun tanaman ini mentah-mentah sebagai salad. Bisa juga.

Kandungan Gizi Bayam Brazil

Apa yang kami tanam di kebun haruslah memberi manfaat bagi tubuh kami. Syukurlah bayam Brazil memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak.

Mengonsumsi bayam Brazil setiap hari diklaim dapat menjaga tubuh dari berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti stroke, jantung, dan gangguan otak. Mineral yang terkandung di dalam bayam Brazil seperti asam folat yang dapat melancarkan peredaran darah, vitamin A yang berfungsi menjaga kesehatan mata, dan melawan infeksi serta sembelit, vitamin B6, vitamin C dan antioksidan, membantu mencegah fungsi neuronal dan kognitif otak kita.

Selain itu, dalam 100 gram bayam Brazil terdapat 7-8 mg karoten, 60-120 mg vitamin C, 4-9 mg ferrum, dan 300-450 mg kalsium.

Bisa dikatakan, mengonsumsi bayam Brazil setiap hari dapat memenuhi kebutuhan gizi harian tubuh. Selain itu, kandungan flavonoidnya dapat mengurangi risiko kanker hingga 34 persen. Sedangkan kandungan magnesiumnya baik untuk pertumbuhan dan penguatan tulang serta mencegah keretakan tulang dan meningkatkan sistem imunitas.

Meskipun sampai sekarang belum populer, tidak ada ruginya menanam bayam Brazil di rumah, sebanyak-banyaknya. Karena tanaman ini bukan hanya sebagai penghias kebun atau halaman, melainkan juga memiliki segudang khasiat bagi tubuh.

Referensi