Review Penginapan Bedur Homestay Syariah Bekasi
Jika dilihat di Google Maps, Bedur Homestay hanya satu kilometer dari Stasiun Bekasi. Jalan kaki pun masih masuk akal. Meski dalam praktiknya, dari dan ke stasiun, kami menumpang Gocar. Maklumlah, cuaca Bekasi siang itu sangat panas. Selain itu, kami juga sedang tidak mau repot-repot tersesat, hehehe.
Proses Check-in yang Lama di Bedur Homestay Syariah
Sudah begitu, kami masih harus menunggu lima belas menit lebih karena kamar yang kami pesan ternyata belum siap. Padahal, saat itu sudah lewat normalnya waktu check-in, lo.
Tamu harus meninggal identitas diri dan baru bisa diambil saat check-out. Selain itu, harus menunjukkan buku nikah atau Kartu Keluarga. Kalau tidak membawa, mereka tetap meminta file digitalnya dikirim melalui WA. Agak merepotkan, ya? Padahal, dengan KTP saja harusnya sudah ketahuan kami satu rumah.
Sambil menunggu, kami mengukur suhu tubuh dengan termometer berdiri. Alhamdulillah, walau habis panas-panasan sedikit, suhu tubuh kami masih tergolong normal. Termometer ini pasti diletakkan di sana terkait pandemi. Apalagi saat itu, angka pasien COVID-19 kembali merangkak naik di Jawa Barat.
Namun demikian, Bedur Homestay Syariah tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan beberapa karyawan tampak wara-wiri di area penginapan tanpa masker. Wah, wah, wah....
Kami berharap, semoga kamar yang akan kami tempati sudah steril dan ada perlakuan khusus selama pandemi ini. Ya, meskipun pandemi COVID-19 sudah tidak begitu menakutkan.
Kamar Double Non-Smoking Bedur Homestay Syariah
Ada satu tempat tidur ukuran queen, satu meja kecil dan dua kursi, dua botol air mineral, satu meja besar, kulkas, satu lemari pakaian dua pintu ukuran besar, satu rak tanpa pintu, AC, televisi layar datar, beberapa colokan, wastafel, serta kamar mandi dengan pancuran air panas dan dingin. Tidak lupa handuk dan sabun.
Sebagai penginapan syariah yang mestinya memprioritaskan kebersihan, harus diakui, Bedur Homestay agak mengecewakan. Seprai agak bau apek. Dinding dan kursinya lusuh, berdebu, ada juga jejak tahi cecak di sudut-sudut. Kabel-kabel juga ditata asal melintang, tidak elok.
Selain itu, tidak ada arah kiblat di dinding atau plafon kamar, sehingga kami harus pakai aplikasi kompas di ponsel. Sekali lagi, ini penginapan syariah, lo!
Namun, kamarnya cukup lapang, sehingga kami dapat menggelar sajadah dan salat di dalam kamar tanpa harus membentur perabot ini-itu.
Oh, ya, di sini kami juga menggunakan fasilitas wifi yang disediakan penginapan. Sayang, sinyalnya tidak begitu bagus. Kadang mati sendiri saat kami sedang menggunakannya.
Wah, Ada Dapur Umum di Bedur Homestay Syariah!
Adanya rumah sakit tersebut membuat kawasan ini makin ramai. Banyak karyawan dan kendaraan yang mengangkut pasien silih berganti. Karena itu, juga banyak yang menjual makanan di sana. Mulai dari mi dan nasi goreng, bubur ayam, nasi uduk, sate ayam, batagor, soto, dan lain-lain. Harga rata-ratanya 11.000 per porsi.
Minimarket pun ada dua. Di dekat penginapan juga ada warung nasi. Hampir setiap pagi, ada pasar tumpah, tempat berkumpulnya penjual sayur, daging, sampai mainan anak-anak.
Resepsionis Bedur juga menawari kami memasak sendiri di dapur umum. Karena Bedur Homestay bukan hanya penginapan untuk turis, melainkan juga kos-kosan bulanan (Bedur Kost Syariah). Ada empat bangunan di area yang luas ini. Salah satunya digunakan untuk kos-kosan. Di bangunan kos-kosan inilah terdapat dapur. Tepatnya di lantai dua.
Peralatan yang tersedia di dapur umum lumayan lengkap. Sesuai kebutuhan anak kos, cukuplah untuk menanak nasi, memasak mi instan, menggoreng telur, kornet, frozen food, atau masakan-masakan sederhana lainnya.
Sebenarnya, di kulkas dapur, terdapat juga beberapa stok frozen food. Namun Bunda ragu mengambilnya. Tidak jelas apakah itu memang disediakan Bedur Homestay, atau milik anak kos di sana. Kami tidak berani menyentuhnya.
Bahkan karena peralatan memasaknya sangat minim, piring dan sendok hanya satu, kami memutuskan untuk membeli makan jadi saja.
Namun untuk persediaan air minum, kami masih bolak-balik mengandalkan air gratisan dari dispenser di dapur itu. Lumayan menghemat. Bayangkan kalau harus membeli air mineral botol untuk empat orang setiap hari, selama dua hari. Berapa duit, coba?
Suasana di Luar Bedur Homestay Syariah
Di sini, suasananya cukup tenang. Enak buat istirahat. Suasana ramai baru bisa kita temui begitu keluar gang tersebut. Banyak kendaraan yang lalu-lalang karena jalannya tergolong besar. Jalur kanan dan kiri dipisahkan oleh sebuah kali, sehingga kita tidak terlalu repot saat menyeberang.
Oh, ya, di dekat penginapan juga ada masjid. Jadi kalau tamu penginapan ingin salat di luar, terutama Salat Jumat, bisa ikut salat di sini.
Secara umum, bagi kami Keluarga Kecil Homerie, Bedur Homestay tergolong ramah keluarga dan cukup aman. Lokasinya juga strategis di pusat kota. Dekat stasiun, dekat Alun-alun. Kami beri poin 7/10.
Tertarik menginap di sini juga bersama buah hati, Ayah-Bunda?
Bedur Homestay Syariah Bekasi
- Bintang: 2
- Alamat: Jalan Kemakmuran III no. 44 RT.004/RW.004, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat 17141 (Google Maps)
- Telepon/WA: +62 8780 543 5758
- Tarif: Rp121.000-250.000 per malam