Terjebak Hujan di Taman Botani Sukorambi Jember

Daftar Isi
Terjebak Hujan di Taman Botani Sukorambi Jember

Tidak seperti Surabaya, Bandung, atau Jakarta, Jember tidak memiliki banyak taman umum. Jadi ketika tahu ada Taman Botani Sukorambi (Sukorambi Botanical Garden), kami langsung memutuskan untuk berkunjung ke sana.

Taman Botani Sukorambi Jember terletak sekitar tujuh kilometer di sebelah barat kota. Rasanya, tidak ada kendaraan umum yang menuju ke sana. Namun, jangan khawatir, tempatnya tidak rumit untuk dicari. Jika tidak ada kendaraan seperti kami, Ayah-Bunda tinggal pesan taksi daring.



Sejarah Taman Botani Sukorambi Jember

Sejarah Taman Botani Sukorambi Jember

Pembangunan Taman Sukorambi Jember berawal dari keinginan H. Abdul Kahar Muzakir untuk mengisi masa pensiunnya dengan kegiatan berkebun. Berbekal dana pensiunan yang terbatas, ia mengangsur sebidang tanah di Sukorambi, kecamatan di sebelah barat Jember.

Tanah tersebut ia manfaatkan untuk membuat tambak berukuran kecil.

Area tanah milik Muzakir makin luas dan akhirnya digunakan untuk menanam berbagai jenis bunga, buah, sayur, serta tanaman obat. Koleksi botaninya juga bertambah dengan aneka tanaman yang berasal dari luar daerah, bahkan luar negeri.

Kepalang tanggung, Abdul Kahar Muzakir lantas memutuskan untuk membuat sebuah tempat rekreasi alam sekalian. Ia ingin memberikan alternatif wisata bagi masyarakat Jember dan sekitarnya. Juga untuk para wisatawan.

Tempat wisata yang digagasnya ini lalu dilengkapi dengan sarana edukasi tentang alam. Dengan demikian, pengunjung dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan, termasuk flora dan fauna.

Mengeksplorasi Taman Botani Sukorambi

Mengeksplorasi Taman Botani Sukorambi

Taman Botani Sukorambi Jember mengingatkan kami akan Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda, Bandung. Memang tidak seluas Tahura, tetapi suasananya hampir sama: mirip hutan. Kanan-kiri jalan juga berupa area perkebunan atau lahan kosong yang ditumbuhi pepohonan.

Bedanya, Taman Botani Sukorambi lebih ramah pengunjung karena memiliki berbagai wahana wisata untuk segala usia.

Jarak dari dari pintu masuk (loket tiket) menuju tempat parkirnya (dekat Kafe Tebing) cukup jauh. Berikutnya, kami masih harus berjalan lagi sepanjang dua ratus meter. Jalannya naik-turun, cukup curam. Apalagi saat itu gerimis, kami berempat jadi berjalan dengan ekstra hati-hati.

Sampai di tikungan, ada Pondok Edukasi Reptil dan Artropoda. Beberapa hewan eksotik dipajang di sana. Ada yang di dalam kerangkeng seperti ular piton, ada pula yang dilepas seperti kadal panana. Penjaga pondok sebenarnya menawari Ara untuk memegang hewan itu, tetapi ia tidak mau. Mungkin karena takut.

Di dekat Pondok Edukasi, terdapat jalan setapak berupa tangga batu seperti di candi-candi. Tangga tersebut mengarah ke kebun rambutan di atasnya. Memang, di setiap anak tangga yang kami lewati, banyak buah rambutan yang jatuh.

Ketika sampai atas, kami melihat pohon-pohon rambutan yang sudah berbuah banyak. Namun, ada juga pohon yang masih berupa bibit. Sayang, terdapat larangan untuk mengambilnya, baik buah maupun bibitnya.

Kami pun tutun kembali dan melanjutkan perjalanan.

Mengeksplorasi Taman Botani Sukorambi Jember kumayan menguras tenaga. Sebenarnya, kami mendapat informasi kalau di tempat ini menyewakan golf cart. Namun, kami tidak yakin apakah harga sewanya terjangkau. Selain itu, kami hendak berenang. Bagaimana shuttle car itu bila diparkir di pinggir kolam? Hehehe....

Fasilitas Taman Botani Sukorambi Jember

Fasilitas Taman Botani Sukorambi Jember

Taman Botani Sukorambi memiliki beberapa wahana yang bisa dinikmati pengunjung, antara lain:

  1. Rumah Pohon. Tingginya sekitar lima meter. Dari sini, pengunjung bisa melihat panorama seluruh kawasan Taman Botani Sukorambi Jember dari atas. Rumah pohon ini hanya seukuran 2 x 2 meter persegi, sehingga hanya cukup untuk menampung maksimal enam orang.
  2. Kolam Renang. Ini tujuan kami. Ada kolam renang dewasa dengan ukuran 26,5 m x 14 m x 150 cm, kolam renang remaja dengan ukuran 11 m x 8 m x 80 cm, kolam renang anak-anak dengan ukuran 19 m x 5 m x 60 cm, serta kolam khusus muslimah yang dikenakan tarif sewa Rp10.000 rupiah atau Rp100.000 per jam untuk keluarga.
  3. Berkuda. Pengunjung bisa berkeliling Taman Botani Sukorambi Jember dengan menunggang kuda. Tentunya, didampingi oleh seorang pawang. Tarifnya 10.000.
  4. Pondok Bacaan. Buku koleksinya meliputi buku-buku agama, ilmu pengetahuan, tanaman, dan lain-lain.
  5. Flying Fox. Merupakan wahana favorit. Ada dua opsi, yakni flying fox jungle dan flying fox tombro dengan panjang jalur 100-160 meter. Kami lihat, lintasannya agak mengerikan karena menembus hutan lebat.
  6. Kebun Hidroponik. Di kebun ini, ditanam berbagai jenis sayuran seperti kangkung, pakcoy, caisim, selada wang, selada keriting, dan daun mint.
  7. Kandang Kelinci. Kita dapat melihat berbagai jenis kelinci, antara lain kelinci rex, lop, dan angora. Ada yang ditempatkan di kandang, ada pula yang dibiarkan lepas di taman. Di sini, pengunjung akan diedukasi cara merawat kelinci, termasuk cara memegang kelinci yang benar.
  8. Kolam Koi. Ada beberapa kolam ikan koi di sini. Ikannya pun besar-besar dan gemuk. Namun, sekali lagi, kita dilarang untuk menyeroknya, hehehe.
  9. Wahana permainan anak-anak. Seperti ayunan, prosotan, dan sebagainya.

Selain itu, ada juga fasilitas umum, seperti Musala Al-Ikhlas, toilet, ruang bilas (untuk pengguna kolam renang), pujasera, gazebo, kafe atau pujasera, dan pentas seni.

Di dekat tempat parkir juga terdapat sebuah kafe. Namanya Kafe Tebing. Meski tidak mampir, kami yakin suasananya tidak kalah menarik dengan wahana-wahana yang ada di Taman Botani Sukorambi. Kami juga melihat ada kandang kalkun dan angsa di dekat kafe.

Setelah keasyikan berenang, kami mandi dan salat. Kemudian, hujan makin deras, sehingga kami harus berteduh di gazebo cukup lama.

Taman Botani Sukorambi Jember

Taman Botani Sukorambi Jember

  • Alamat: Jalan Mujahir, Kelurahan Krajan, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68151 (Google Maps)
  • Telepon: +62 85100707600
  • Luas: 8-12 hektare
  • HTM: Rp20.000, tiket berkuda Rp10.000, kolam muslimah Rp10.000
  • Jam buka: Setiap hari pukul 07.00-16.30 (Jumat tutup)

Sekadar tips, usahakan jangan berkunjung saat musim hujan. Jika terpaksa, bawalah jas hujan atau payung, dan makanan-minuman. Jangan ulangi kesalahan kami yang harus terjebak di gazebo tanpa melakukan apa-apa, padahal perut sudah keroncongan.

Jarang sekali ada penjual makanan di sekitar lokasi. Kecuali kalau Ayah-Bunda memang niat untuk makan di Kafe Tebing atau pujasera Taman Botani Sukorambi Jember.

Satu lagi, karena lahannya cukup luas dan medannya agak naik-turun, Ayah-Bunda dan si buah hati rasanya perlu menyiapkan stamina sebelum datang. Juga waktu yang cukup lama agar bisa puas menjelajahi Taman Botani Sukorambi. Jangan sampai ngos-ngosan, ya.