Dua Malam di Hotel Istana Bungur Kemayoran Jakarta

Daftar Isi
Dua Malam di Hotel Istana Bungur Kemayoran Jakarta

Mengapa kami memih Hotel Istana Bungur Kemayoran? Seperti biasa, demi kepraktisan. Hotel ini berjarak sekitar satu kilometer saja dari Stasiun Pasar Senen dan 600 meter dari Stasiun Kemayoran.

Namun, jangan sampai keluru. Ada dua penginapan bernama bungur di daerah ini. Yang pertama Hotel Istana Bungur Kemayoran, dan yang kedua Hotel Wisma Bungur. Nah, kami sempat kesasar ke yang pertama. Alamak!


Lokasi Hotel Istana Bungur Agak Tersembunyi

Lokasi Hotel Istana Bungur Agak Tersembunyi

Sebelumnya, karena tahu kereta kami tiba jauh sebelum waktu check-in, Yayah menelepon pihak hotel, berdasarkan nomor yang diberi oleh Bunda. Pria di seberang yang diduga sebagai resepsionis Istana Bungur itu menyanggupi permintaan early check-in Yayah.

Lalu pada Hari H, berkat bimbingan Google Maps, kami berhasil tiba di penginapan Wisma Bungur. “Kok, aneh?” ujar Yayah, mulai mencium kejanggalan. “Eksterior hotelnya enggak gini, deh, di Agoda.”

Yayah membuka kembali surel serta halaman booking-nya di Agoda. Begitu tahu bahwa ini bukan hotel yang dipesan, kami pun tertawa terbahak-bahak di depan Hotel Wisma Bungur. Segera kami putar haluan.

Jika Ayah-Bunda berjalan kaki, keluar dari Stasiun Pasar Senen, sebenarnya tinggal belok kanan dan telusuri Jalan Bungur Besar. Begitu melihat plang besar bertuliskan “Hotel Istana Bungur”, masuklah ke gang itu. Ya, hotel ini berada di sebuah gang yang hanya bisa dilalui satu mobil.

Ada perasaan waswas, karena kami sudah sadar kemarin meminta izin early check-in ke hotel yang salah. Hahaha. Gawat, apa yang harus kami lakukan bila tidak diizinkan check-in? Padahal, ini masih pukul 9!

Untungnya, tidak ada tamu lain di kamar yang kami pesan. Sehingga, resepsionis Hotel Istana Bungur hanya meminta kami menunggu selama setengah jam. Alhamdulillah.

Setelah menitipkan ransel-ransel berat kami di lobi hotel, kami berniat mencari sarapan. “Hm, kelihatannya, mi ayam yang barusan kita lewati tadi cukup menggoda,” celetuk Bunda.

Semua setuju, kami pun kembali ke lapak itu.

Memang, karena terletak di perkampungan, Ayah-Bunda tidak perlu bingung soal makanan. Hanya beberapa langkah di depan Hotel Istana Bungur Kemayoran, ada beberapa penjual makanan, seperti nasi rames, mi ayam, nasi ayam, bebek goreng, nasi uduk, dan bubur ayam.

Minimarket pun hanya berjarak puluhan meter.

Asyiknya, kalau pagi, ada tukang sayur segala yang lewat. Walaupun tidak memungkinkan untuk masak di hotel, minimal kita bisa membeli buah-buahan atau kue-kue di Abang Sayur itu.

Fasilitas Hotel Istana Bungur Kemayoran

Fasilitas Hotel Istana Bungur Kemayoran

Masuk lobi hotel Istana Bungur, Ayah-Bunda akan melihat semacam kafe atau restoran mini di seberang meja resepsionis. Kami menempati salah satu mejanya untuk sarapan gratis, keesokan harinya.

Kita juga bisa menikmati makan atau sekadar mengobrol di ruangan dekat tangga. Ada meja-kursi yang nyaman juga, sebagai alternatif untuk makan dengan lebih tenang. Tanpa terganggu hiruk-pikuk bagian depan hotel.

Namun, jangan anggap sarapan gratisnya mewah atau mengenyangkan. Menunya hanya dua tangkup roti tawar, plus dua minuman hangat (kopi atau teh). Sebagaimana bisa ditebak, hanya empat lembar roti dibagi empat orang, mana paten? Kami pun harus keluar lagi untuk mencari sarapan yang sesungguhnya.

Hotel Istana Bungur memiliki empat lantai. Kamar kami, 8102, ada di lantai dua. Ukurannya sempit, sehingga cukup pengap. Untung, AC-nya berfungsi dengan baik. Dan, masih cukup untuk salat satu orang.

Selebihnya, jangan harap anak-anak bisa berlarian di dalam. Kamar itu sudah cukup sesak oleh ranjang ukuran queen, meja kerja, dan rak pakaian yang kecil.

Untuk hiburan ketika kami tidak pergi ke mana-mana, ada televisi layar datar. Namun seperti biasa, kami tidak pernah menonton televisi. Kami cukup memanfaatkan wi-fi yang koneksinya lumayan lancar.

Sementara itu, kamar mandinya cukup lega. Wastafel bisa digunakan dengan baik. Ada handuk, sabun, dan sampo. Sayangnya, shower air panasnya tidak berfungsi. Namun, karena suhu udara kota Jakarta hampir sama dengan Surabaya, kami tidak terlalu membutuhkan mandi air panas.

Kamar Istana Bungur menyediakan dua botol air mineral kemasan kecil. Tentu saja, itu tidak cukup untuk kami berempat. Namun, sewaktu-waktu, kita bisa mengisi ulang dengan air galon di dapur.

Hotel Istana Bungur Kemayoran tidak menawarkan pemandangan yang indah. Baik di dalam, maupun di luar hotel. Keterbatasan lahan membuatnya tidak memiliki taman. Halaman depannya hanya cukup untuk tempat parkir. Sementara, dari lantai 4, sepanjang mata memandang, cuma atap-atap rumah warga.

Hotel Istana Bungur Kemayoran Jakarta

Poin plus lain dari Hotel Istana Bungur Kemayoran Jakarta adalah lokasinya yang dekat dengan beberapa tempat wisata di Jakarta Pusat. Antara lain Lapangan Banteng Park (1,2 km), Masjid Istiqlal (1,4 km), Monumen Nasional alias Monas (2,2 km), atau Museum Nasional (3,4 km).

Jadi, walaupun secara fasilitas hotel, kami kurang merekomendasikannya untuk tamu keluarga, tetapi secara lokasi, Hotel Istana Bungur cukup strategis. Demikian pula secara harga, ramah di kantong!

  • Akomodasi berbintang 2 
  • Alamat: Jalan Bungur Besar Raya gang 12 nomor 2, Kecamatan Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 10760 (Google Maps
  • Telepon: +62 21 4225116