Masjid Al Hidayah Surabaya: Versi Mini dari Al Falah

Daftar Isi
Masjid Al Hidayah Surabaya: Versi Mini dari Al Falah

Ada dua masjid yang dekat dengan Homerie. Tetapi favorit kami tetap di sini, di Masjid Al Hidayah Surabaya. Hampir setiap tarawih di Bulan Ramadan dan ketika Yayah Jumatan di sepanjang tahun, kami selalu di masjid ini.

Uniknya, kami melihat kemiripan Masjid Al Hidayah ini dengan Masjid Al Falah Surabaya.


Ramadan di Masjid Al Hidayah Surabaya

Ramadan di Masjid Al Hidayah Surabaya

Masjid Al Hidayah menyediakan buka bersama (bukber) setiap hari, dan sahur bersama (saber) di sepuluh hari terakhir Ramadan. Namun, terus terang, kami tidak pernah mencoba bukber di sana. Karena sungkan juga, rumah tidak jauh di sana, masa menebeng buka bersama di situ juga? 

Beda kalau di Masjid Al Falah. Kami tidak pernah menolak takjil dan kupon nasi kotak untuk bersama. Hehehe.

Formasi tarawih di Masjid Al Hidayah sama seperti di Masjid Al Falah (dan banyak masjid-masjid lainnya), yakni salat Isya 4 rakaat, ceramah, lalu lanjut salat tarawih total delapan rakaat (empat kali salam), dan ditutup dengan salat witir 3 rakaat satu salam.

Namun, bukan itu yang kami nilai mirip dengan Masjid Al Falah. Toh, di masjid ini, salat Witirnya tidak berkunut. Bacaan suratnya juga tidak sepanjang di Al Falah.

Lalu apa kemiripannya? Menurut kami, hal itu ada pada kelebihan dan kekurangan masjid ini.


Kelebihan Masjid Al Hidayah Surabaya

Kelebihan Masjid Al Hidayah Surabaya

Apa yang menyebabkan kami, Keluarga Kecil Homerie, memfavoritkan masjid ini? Padahal, Al Hidayah hanyalah masjid kecil. Ada setidaknya lima alasan, Ayah-Bunda:

1. Nyaman secara fisik

Berdiam di masjid ini, terutama di ruang utamanya, terasa adem. Enak buat salat. Sistem pendinginnya menggunakan AC dan kipas angin. Plafonnya tinggi. Apalagi karpetnya juga tebal, bersih, dan wangi. InsyaAllah, kita akan betah bersujud lama-lama di sini. Kenyamanan ini persis seperti yang kami rasakan di Masjid Al Falah.

2. Nyaman secara psikis

Jemaah di sini mengaji, berdoa, dan berzikir dalam suara lirih. Tentu, masing-masing punya pendapat. Bagi Ayah-Bunda yang terbiasa zikir berjemaah, berdoa atau melantunkan puji-pujian secara lantang, mungkin Masjid Al Hidayah terasa sepi atau kurang greget. Namun, Keluarga Kecil Homerie justru suka, karena terasa lebih khusyu’ dan tenang. Ruang utama Masjid Al Falah juga setenang dan sekhusyu’ ini, lo!

3. Imamnya sudah ditentukan sejak awal

Khatib atau penceramah boleh berganti-ganti, dari Ustaz Fulan, Doktor Fulan, sampai Profesor Fulan. Namun imamnya fixed dan ditunjuk secara profesional. Imam tersebut kelihatannya sengaja dipilih yang masih muda, penghafal Al-Qur'an, dan bacaannya fasih serta merdu.

4. Kegiatan keislamannya hidup

Masjid Al Hidayah Surabaya rutin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan setiap pekannya. Mulai dari kegiatan Ramadan, seperti tarawih atau buka bersama, tadarus, sampai majlis taklim. Tidak seaktif Masjid Al Falah, tetapi lumayanlah untuk ukuran masjid yang lima kali lebih kecil begini.

5. Akses mudah ke makanan atau minuman

Air mineral dingin selalu tersedia gratis. Kalau Ramadan, ada buka bersama. Sementara di luar Ramadan, biasanya setelah ibadah salat Jumat, ada nasi bungkus. Gratis semua. Kurang puas dengan yang gratis-gratis? Silakan jalan keluar. Maksimal dua puluh meter, ada Dunkin Donuts, pedagang kaki lima, dan macam-macam depot makanan.
 

Kekurangan Masjid Al Hidayah Surabaya

Kekurangan Masjid Al Hidayah Surabaya

Di samping kelebihan-kelebihannya, Masjid Al Hidayah juga memiliki beberapa hal yang masih bisa diperbaiki. Antara lain:

1. Tempat parkir yang sempit

Sekali lagi, ini mirip dengan Masjid Al Falah Surabaya yang parkirannya juga sempit dan harus meluber ke jalan. Namun, di Al Hidayah, sama sekali tidak ada pohon atau kanopi yang melindungi kendaraan-kendaraan. Akibatnya, kalau panas kendaraan kita akan kepanasan, dan kalau hujan akan kehujanan.

2. Lokasinya di pinggir jalan besar

Menyeberangnya ke masjid ini agak susah, terutama bila kita berjalan kaki dari seberang. Selain itu, bisingnya kendaraan bermotor, klakson, dan bebunyian jalanan lainnya selalu masuk hingga ruang utama masjid. Meskipun itu tidak terlalu mengganggu kejelasan suara imam atau khatib yang dibantu mikrofon dalam.

3. Kamar mandi dan tempat wudu kurang terawat

Cobalah masuk ke dalam kamar mandinya. Atau paling tidak tempat wudunya. Kesannya tidak bersih, walaupun tidak bau juga, dan sabun cair tersedia di mana-mana. Barangkali kesan itu kita dapat karena sabun batangannya terlihat jorok, pintu-pintunya sudah banyak bernoda, dan keramik-keramiknya sudah kusam dan berjamur.

Itulah beberapa kemiripan antara Masjid Al Hidayah dan Masjid Al Falah. Seolah, masjid Al Hidayah ini adalah versi mininya. Namun bagaimanapun, tentu Masjid Al Hidayah Surabaya memiliki kekhasannya sendiri.

Masjid Al Hidayah Surabaya

  • Alamat: Jalan Jemur Andayani 49 Surabaya, Jawa Timur 60237
  • Telepon: - 
  • Luas Tanah: 650 m2 
  • Luas Bangunan: 550 m2 
  • Jumlah Lantai: 2
  • Daya Tampung: ± 800 jemaah
  • Tahun Berdiri: 1996