Alun-Alun Temanggung: Taman Luas di Tengah Kota

Daftar Isi
Alun-Alun Temanggung: Taman Luas di Tengah Kota

Seandainya tak ada saudara atau kenalan, mungkin kami takkan pernah mampir ke kota tembakau ini. Namun, Yayah punya saudara. Beliau juga sering sowan ke Surabaya. Jadi sewaktu kami ada acara pernikahan di Yogyakarta, tanpa pikir panjang, kami mampir ke rumah beliau yang kebetulan dekat dengan Alun-Alun Temanggung, Jawa Tengah.

Bagi Ayah-Bunda yang belum tahu, Temanggung adalah sebuah kota kabupaten di Jawa Tengah. Kota ini dikelilingi banyak gunung, yaitu Gunung Merbabu di sebelah timur, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di sebelah barat, dan Gunung Merapi di sebelah tenggara. Ini membuat hawanya sejuk dan segar. Apalagi di alun-alun kotanya yang rindang ini.


Alun-alun sebagai Tempat Wisata di Temanggung

Alun-alun sebagai Tempat Wisata di Temanggung

Pagi-pagi, kami ke alun-alun yang diresmikan pada malam tahun baru 2018 silam tersebut. Udaranya masih sangat segar. Suasananya pun tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa orang yang joging di sekeliling taman.

Di alun-alun ini, tidak ada tempat bermain. Hanya sebuah lapangan yang luas dengan beberapa tempat duduk di pinggir lapangan. Dengan keluasannya itu, Ara dan Kira bisa berlarian dengan bebas. Apalagi matahari tidak pernah bersinar terik di Temanggung.

Selain itu, ada sebuah pendopo yang tampak dingin dan datar.

Yang cukup menarik adalah adanya Patung Pak Tani yang sedang memanggul cangkul dengan kaki kanan sedang melangkah. Dengan patung itu, konon, pemerintah daerah ingin memberikan penghargaan kepada petani. Bagaimanapun, para petani memiliki peran yang amat besar dalam membangun Temanggung.

Asal tahu saja, Temanggung adalah kabupaten dengan jumlah pekerja sebagian besar petani. Ada petani tembakau, kopi, dan masih banyak lagi. Patung tersebut menghadap timur sebagai simbolisasi para petani dalam menatap sang fajar yang menyambut hari dan harapan baru.

Temanggung City Square pernah direnovasi dalam beberapa tahun, tepatnya sebelum tahun 2018. Karena itu, bolehlah bila alun-alun ini kita sebut sebagai tempat wisata Temanggung terbaru.

Renovasi itu tanpa menghilangkan Patung Pak Tani ini. Bahkan ditambahi air mancur di sekitarnya. Hanya, kali ini, patung itu dibuat lebih rendah supaya tidak mengganggu dan terganggu oleh videotron.

Selain itu, ada tetenger berupa tulisan tiga dimensi: “Temanggung Bersenyum” di depan Monumen Tani. Itu adalah semboyan Kota Temanggung yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, dan Nyaman untuk Umum.

Daya Tarik Alun-Alun Temanggung

Daya Tarik Alun-Alun Temanggung

Tempatnya sekitar satu meter di atas permukaan tanah. Jadi, berada di Alun-Alun Temanggung, kita seperti sedang menaiki pelataran candi. Kita dapat leluasa melihat jalanan dan gedung-gedung di sekitar. Dengan ketinggian yang menonjol itu, dijamin saat hujan lebat pun tempat ini takkan kebanjiran.

Sebagaimana halnya alun-alun alias pusat kota lainnya, Alun-Alun Temanggung juga dikelilingi beberapa tempat penting. Beberapa di antaranya:

  • Masjid Darussalam
  • Rumah Tahanan (Rutan) Temanggung
  • Pendopo Pengayoman

Terus terang, tempat wisata alun-alun Temanggung ini tidak cukup menarik bagi wisatawan keluarga seperti kami. Kecuali tempatnya yang luas sehingga bisa dimanfaatkan dengan leluasa oleh anak-anak.

Tempatnya juga sepi, barangkali karena kami datangnya kepagian dan tidak ada acara apa-apa. Namun, yang sulit kami pahami, alun-alun ini tampak tidak terawat. Setidaknya saat kami tiba di sana. Sampah di mana-mana. Sungguh tidak mencerminkan semboyan kotanya tadi: Temanggung Bersenyum?

Sayang sekali. Padahal, tempat wisata ini baru saja direnovasi.

Kami pernah mendengar bahwa ada air mancur yang indah. Namun, saat kami datang, hanya ada kolam air yang keruh di dekat Monumen Pak Tani. Tidak ada tarian air mancur.

Kami juga mendengar bahwa ada air minum gratis, langsung dari keran. Seperti yang ada di Taman Bungkul Surabaya. Namun ironisnya, saat kami tiba, keran air minum itu malah tertimbun sampah.

Semoga ini segera menjadi perhatian pihak pengelola.

Alun-Alun Kota Temanggung (Temanggung City Square)

  • Alamat: Jalan Brigjend Katamso Giyanti, Suronatan, Temanggung II, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 56213, Indonesia (Google Maps)
  • Luas: 3.000 meter persegi
  • Ketinggian: 1 meter
  • Dibangun: 2017
  • Diresmikan: 31 Desember 2017 oleh Bupati Temanggung Bambang Sukarno
  • Jam Buka: 24 Jam
  • Harga Tiket: Gratis