Kereta Api Sri Tanjung: KA Murah Penghubung Jatim-Jateng
Kendati bukan kota besar, akses menuju Kabupaten Jember tergolong mudah. Dari Jakarta saja, kita bisa menumpang KA Pandalungan dengan rute Gambir-Jember. Dari Yogyakarta, kita bisa memilih KA Sri Tanjung atau Logawa.
Berbicara tentang Kereta Api Sri Tanjung, beberapa waktu yang lalu, kami berkesempatan menjajal kereta ini dari Jember menuju Surabaya. Cukup nyaman, menurut kami.
Sejarah Kereta Sri Tanjung
KA Sri Tanjung merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi Public Service Obligation (PSO) yang melayani relasi Ketapang-Lempuyangan (Banyuwangi-Yogyakarta). Kereta api yang beroperasi mulai tahun 1986 ini hanya berjalan sekali setiap harinya.
Pada awal-awal beroperasi, KA Sri Tanjung bernama KA Argopuro. Namun, nama tersebut kemudian diganti agar tidak rancu dengan kereta api lainnya, seperti Argo Gede atau Argo Bromo.
Asal tahu saja, kereta api kelas Argo merupakan kasta tertinggi dalam perkeretapian Indonesia. Terutama sebelum beroperasinya kereta-kereta luxury.
Nama Sri Tanjung sendiri diambil dari nama istri Raden Sidapaksa yang menjadi bagian dari cerita rakyat tentang Kabupaten Banyuwangi.
Rute Kereta Api Sri Tanjung
KA Sri Tanjung berangkat dari Stasiun Ketapang pukul 07.00 dan tiba di Stasiun Lempuyangan pukul 20.13. Kereta ekonomi ini berhenti di stasiun-stasiun:
- Banyuwangi Kota
- Rogojampi
- Temuguruh
- Kalisetail
- Kalibaru
- Kalisat
- Jember
- Rambipuji
- Tanggul
- Probolinggo
- Pasuruan
- Bangil
- Sidoarjo
- Wonokromo
- Surabaya Gubeng
- Surabaya Kota
- Stasiun Gubeng
- Wonokromo
- Tarik
- Mojokerto
- Jombang
- Kertosono
- Nganjuk
- Caruban
- Madiun
- Magetan
- Ngawi
- Walikukun
- Sragen
- Purwosari
- Klaten
- Lempuyangan
Untuk rute sebaliknya, dari Stasiun Lempuyangan KA Sri Tanjung berangkat pukul 07.20, dan tiba di Stasiun Ketapang pukul 20.10, dan berhenti di stasiun-stasiun:
- Lempuyangan
- Klaten
- Purwosari
- Sragen
- Walikukun
- Ngawi
- Magetan
- Madiun
- Caruban
- Nganjuk
- Kertosono
- Jombang
- Mojokerto
- Krian
- Wonokromo
- Surabaya Gubeng
- Surabaya Kota
- Surabaya Gubeng
- Wonokromo
- Waru
- Sidoarjo
- Bangil
- Pasuruan
- Grati
- Probolinggo
- Tanggul
- Rambipuji
- Jember
- Kalisat
- Kalibaru
- Kalisetail
- Temuguruh
- Rogojampi
- Banyuwangi Kota
- Ketapang
Dengan berhenti di stasiun sebanyak itu, KA Sri Tanjung total menempuh jarak 620 km dan durasi perjalanan 12 jam 50 menit (dari Stasiun Lempuyangan ke Stasiun Ketapang, atau sebaliknya), dengan kecepatan 60-90 km/jam.
Kami sempat heran dengan rute kereta ini, terutama saat mengetahui bahwa KA Sri Tanjung juga berhenti di Stasiun Surabaya Kota (Semut), sementara kereta ini menuju Yogyakarta.
Ternyata, setelah berhenti di Stasiun Surabaya Kota, KA Sri Tanjung berputar kembali ke Stasiun Surabaya Gubeng. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Stasiun Mojokerto sesuai rute atau jadwal.
Fasilitas dan Tarif Kereta Api Sri Tanjung
Meskipun sama-sama kereta PSO, tarif Kereta Sri Tanjung tidak semurah KA Probowangi. Namun, masih ramah di dompet, yaitu di kisaran 88.000 sampai 94.000 rupiah. Tergantung tujuannya.
Dengan harga segitu, KA Sri Tanjung menyediakan 106 tempat duduk formasi 3-2 yang saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan. Sesuai standar, di setiap kereta terdapat toilet dan pendingin udara (AC).
Kelaparan? Tenang, terdapat layanan Reska (Restoran KA). Menu yang disediakan sama dengan kereta api lainnya, seperti nasi ayam CFC, nasi krawu, nasi goreng, nasi ayam geprek, dan lain-lain. Tersedia juga aneka camilan dan minuman ringan, serta air mineral botol.
Kalau Ayah-Bunda malas mengunjungi Restorka, tunggu saja pramusajinya wara-wiri di sepanjang kereta. Atau, silakan memesan makanan dan minuman melalui aplikasi KAI.
Nah, lalu sambil menyantap, entah itu hidangan Restorka atau bawa sendiri dari rumah, Ayah-Bunda sekeluarga bisa menikmati pemandangan gunung dan sawah yang tersaji melalui jendela kereta api Sri Tanjung.