Jumatan di Masjid Agung Trans Studio Bandung

Kami tidak pernah berencana mengunjungi Masjid Trans Studio Bandung. Sampai, suatu hari, kami sowan ke rumah saudara di Rancamanyar. Kebetulan saudara ini keluarga kristiani dan hari itu Jumat. Mau tidak mau, kami harus pergi Salat Jumat sendiri. Praktisnya, sih, di Masjid Raya Bandung saja, karena dekat stasiun.
Namun, kali ini, Yayah ingin masjid yang lain. Maka, kami memilih Masjid Trans Studio Bandung. Lokasinya berada di Kawasan Terpadu Trans Studio Mall (TSM) Bandung di Jalan Gatot Subroto. Wah, jarang-jarang, ada masjid yang dibangun di kawasan perbelanjaan. Biasanya, paling banter hanya musala.
Sejarah Masjid Agung Trans Studio Bandung
Nama Trans Studio tidak bisa lepas dari CEO-nya, Chairul Tanjung. Pengusaha yang pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian ini dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp. Berbagai lahan bisnis digarapnya, seperti perhotelan, pusat pembelanjaan, dan stasiun televisi nasional.
Namun, menurut sang ibu, semua kesuksesan itu kurang bermakna jika tidak ada masjid yang berhasil ia bangun. Karena pesan ibunya itulah, Chairul Tanjung kemudian bertekad mendirikan Masjid Trans Studio Bandung. Konon, untuk menghasilan masjid ini, ia harus menyiapkan dana kurang-lebih 60 milyar.
Mulai dibangun pada 2011, masjid berkapasitas 2.500 jemaah ini merupakan salah satu masjid terbesar di area pusat perbelanjaan dan hiburan di Indonesia.
Hal ini juga merupakan bentuk komitmen manajemen Trans Corp dalam menyediakan fasilitas lengkap, termasuk kebutuhan spiritual bagi para pengunjungnya.
Memang, idenya bagus. Lebih mantap jika selepas bermain atau berbelanja, kita bisa beribadah di masjid yang luas dan megah seperti ini, bukan?
Biasanya, orang yang berekreasi akan menghindari pergi hari Jumat, karena takut terpotong atau terlewat Salat Jumat. Namun, dengan hadirnya masjid megah di tempat rekreasi semacam ini, tidak ada alasan lagi untuk tidak bersenang-senang bersama keluarga di Hari Jumat!
Sang arsitek masjid, yakni Agung Cahyadi, membuat rancangan dengan mengikuti arahan Chairul Tanjung yang ingin mengadopsi desain masjid-masjid ala Timur Tengah. Spesifiknya, Masjid Nabawi, Madinah.
Agung yang bergabung dengan Trans Property ini menuturkan, bahwa ia membutuhkan tiga bulan untuk merancang Masjid Trans Studio Bandung.
Mewahnya Arsitektur Masjid Agung Trans Studio Bandung
Dari namanya saja, masjid ini cukup unik karena tidak menggunakan istilah-istilah Arab. Cukup nama Indonesia: Masjid Trans Studio Bandung.
Justru arsitekturnyalah yang kearab-araban!
Terdapat lima kubah dengan satu kubah utama dilapisi lembaran emas dan material lainnya. Jendela masjid juga bercorak belang hitam dan putih dengan ornamen yang didominasi warna emas.
Pintu utama Masjid Trans Studio Bandung terletak di bagian paling atas tangga. Bagian ini terinspirasi dari pintu Masjid Nabawi. Karakter masjid di Madinah itu juga tampak dari pilar marmer, kepala pilar, dan relung tembok jendela. Tidak ketinggalan bagian mihrab dan pintu utama.
Bedanya dengan masjid referensi yang di Madinah, pilar Masjid Trans Studio Bandung ditambah dengan ornamen kaligrafi bertuliskan 99 nama Allah dan kutipan ayat suci Al-Qur’an.
Ayah-Bunda akan merasa nyaman di dalam masjid ini. Interiornya luas dan pencahayaannya bagus, sehingga memberikan sensasi teduh dan nyaman bagi jemaah. Pencahayaan alami itu berasal dari jendela-jendela besar yang menambah keindahan masjid berlantai dua ini.
Fasilitas Masjid Agung Trans Studio Bandung
Pada awalnya, Masjid Trans Studio Bandung hanya digunakan untuk empat waktu salat saja, yakni zuhur, asar, magrib, dan isya. Akan tetapi, sejak diresmikan pada 2015, masjid ini membuka pintu bagi jemaah yang ingin menunaikan Salat Subuh berjemaah juga.
Ada perpustakaan di lantai dua, Ayah-Bunda. Isinya koleksi buku-buku agama yang menarik. Sayang, kami tidak sempat memasukinya, lantaran ditutup. Entah ditutup selama Jumatan saja, atau memang ada jam-jam khusus.
Masjid Agung Trans Studio juga memiliki Mobil Iqro yang disediakan di halaman masjid ketika ada kunjungan dari panti asuhan. Mobil tersebut menyediakan beragam jenis buku untuk anak-anak seputar kisah-kisah nabi, cara membaca Al-Qur’an yang baik, dan sebagainya. Mobil Iqro biasa berkeliling ke berbagai panti maupun pesantren untuk menyebarkan Al-Qur’an wakaf.
Ada ballroom juga, lo. Letaknya di bagian bawah Masjid Trans Studio Bandung. Jemaah dapat menyewanya untuk acara-acara tertentu, seperti akad nikah, rapat, atau perayaan lainnya, yang tentunya tidak melangar syariat.
Selain itu, Masjid Trans Studio memiliki fasilitas-fasilitas standar, seperti AC, lahan parkir yang terhubung dengan Trans Studio Mall, tempat wudu, penitipan barang, dispenser air mineral gratis dengan opsi panas atau dingin untuk membuat kopi dan teh, serta perlengkapan-perlengkapan beribadah.
Untuk kegiatannya, selain salat berjemaah, ada juga kajian-kajian harian yang diampu oleh ustaz dan ustazah pilihan.
Penuh Sesak saat Salat Jumat
Kami tiba di Masjid Trans Studio Bandung sekitar 30 menit sebelum Salat Jumat. Masjid masih sepi. Bunda yang kebetulan sedang berhalangan, duduk-duduk dengan tenang di bagian atas tangga menuju masjid.
Menjelang azan, para jemaah laki-laki mulai berdatangan. Bunda, Ara, dan Kira segera hengkang dari tangga karena khawatir menghalangi para jemaah untuk masuk masjid. Kebetulan, mereka bertiga harus menyelesaikan sebuah urusan sambil menunggu Yayah selesai Jumatan.
Saat mereka kembali, Salat Jumat sudah dimulai. Bunda sempat kaget melihat banyaknya jemaah yang melebihi kapasitas masjid. Itu pun masih banyak yang datang belakangan. Mereka sampai salat di tangga. Bahkan bagian depan ballroom yang dekat tempat wudu wanita pun dijadikan tempat salat!
Begitu Salat Jumat usai, jemaah yang di dalam kesulitan keluar masjid. Ara dan Kira akhirnya urung menunaikan Salat Zuhur di sini karena sampai Yayah berhasil keluar dan menemui kami, Masjid Trans Studio masih saja penuh.
Maklumlah, masjid ini mungkin satu-satunya masjid besar yang ada di Jalan Gatot Subroto, Bandung. Apalagi masjidnya tepat di lokasi wisatanya.
Masjid Agung Trans Studio Bandung
- Alamat: Pusat Terpadu Trans Studio, Jalan Gatot Subroto 289, Bandung, Jawa Barat 40273, Indonesia (Google Maps)
- Telepon: +62 22 873 42 502
- Diresmikan: 10 Juli 2015
- Kapasitas: 2.500 jemaah
- Luas: ± 1.800 m²