KA Dhoho: Kereta Komuter Surabaya-Blitar

Table of Contents
KA Dhoho: Kereta Komuter Surabaya-Blitar

Kami menumpang Kereta Api Dhoho saat hendak pergi ke Blitar beberapa waktu lalu. Arah keberangkatan KA Dhoho berlawanan dengan jarum jam, yang berarti, berlawanan juga dengan arah keberangkatan Kereta Api Penataran.

Meski demikian, adakah persamaan kedua kereta api tersebut?

Sejarah Kereta Api Dhoho

KA Dhoho adalah kereta api komuter lokal kelas ekonomi jurusan Surabaya, Mojokerto, Kertosono, Kediri, Blitar, Malang, Bangil, Sidoarjo, dan Surabaya. Kereta yang semula bernama Rapih Dhoho ini berangkat dari Surabaya melalui Kertosono menuju Blitar.

Setelah sampai Stasiun Blitar, KA Dhoho meneruskan perjalanan menuju Malang, Bangil, Sidoarjo, Surabaya.

Nama Dhoho sendiri diambil dari nama sebuah kerajaan di Kediri, yaitu Dhaha atau Daha, yang merupakan singkatan dari Dahanapura atau kota api. Nama ini terdapat dalam Prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga pada 1042.

KA Dhoho pertama kali beroperasi pada 21 Agustus 1971. Semula, kereta ini bergerak sampai Madiun. Namun, pada 1972, perjalanan dari Kertosono menuju Madiun dihentikan. Diduga karena tingkat keterisian penumpang yang rendah. Kereta api Rapih Dhoho akhirnya hanya melayani Surabaya–Blitar hingga saat ini.

Mulai 1 April 2022, pengoperasian KA Dhoho dan Penataran yang sebelumnya dikelola oleh Kereta Api Indonesia kini dikelola oleh KAI Commuter. Pengalihan operasional ini dilakukan bersamaan dengan beberapa kereta api lokal dan komuter di Indonesia.

Rute dan Tiket Kereta Api Dhoho

KA Dhoho dan Penataran pernah dijadikan satu. Namanya berganti setelah KA Dhoho sampai di Blitar dan meneruskan perjalanan menuju Surabaya melalui Malang. Namun, dua kereta tersebut kemudian dipisah dan berjalan sendiri-sendiri.

Hasilnya, seperti yang sudah kita tahu sekarang. Meski sama-sama loop line alias memutar, KA Dhoho bertolak dari Surabaya menuju Blitar melalui Kertosono, dan perjalanannya diteruskan kembali ke Surabaya melalui Malang, lalu kembali ke Surabaya.

Pemesanan tiket KA Dhoho bisa dilakukan melalui aplikasi Access by KAI. Harganya sangat terjangkau. Itulah yang menyebabkan persediaan tiketnya cepat habis.

Bagaimana tidak laris? Selain harganya murah, pemesanan hanya dapat dilakukan mulai H-7 keberangkatan. Jadi, sudah pasti rebutan. Apalagi kalau keberangkatannya di akhir pekan atau hari libur.

Fasilitas Kereta Api Dhoho

Fasilitas KA Dhoho kurang-lebih sama dengan kereta “kembarannya”, KA Penataran: Kursinya berupa kursi tegak 90 derajat, setiap kereta berkapasitas 106 tempat duduk (penumpang), tidak ada penumpang yang berdiri.

Ada toilet, rak bagasi di atas tiap tempat duduk, serta kereta makan (restorasi). Penumpang juga bisa membeli makanan melalui pramusaji yang membawa kereta berisi makanan dan minuman.

Kereta zaman sekarang jarang terlambat. Namun, saat kami naik Dhoho, kereta sempat berhenti cukup lama, entah di mana dan mengapa. Yang jelas, bukan untuk memindahkan lokomotif seperti di Stasiun Kertosono. Akibatnya, kami terlambat tiba di Blitar.

Untungnya, tidak ada acara mendesak. Namun, Ayah-Bunda tahu sendiri bagaimana kurang nyamannya menempuh perjalanan dengan kereta api ekonomi. Setiap menit penundaan rasanya menambah lama “penderitaan” itu, hehehe.

Bagaimanapun, bila berliburnya bersama keluarga, semua bisa dibuat menyenangkan. Misalnya, dengan bermain kuis di blog Homerie, untuk menentukan siapa yang skornya paling tinggi. Asyik, lo!

Kereta Api Dhoho

  • Jenis: Kereta api komuter ekonomi subsidi 
  • Harga tiket: Rp15.000-Rp30.000
  • Rute: Surabaya Kota, Surabaya Gubeng, Wonokromo, Sepanjang, Boharan, Krian, Kedinding, Tarik, Mojokerto, Curahmalang, Sumobito, Peterongan, Jombang, Sembung, Kertosono, Baron, Papar, Kediri, Ngadiluwih, Kras, Ngujang, Tulungagung, Sumbergempol, Ngunut, Rejotangan, Blitar, Garum, Talun, Wlingi, Kesamben, Pogajih, Sumberpucung, Ngebruk, Kepanjen, Pakisaji, Malang Kotalama, Malang, Blimbing, Singosari, Lawang, Bangil, Porong, Tanggulangin, Sidoarjo, Gedangan, Waru, Wonokromo, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Kota.