Lompat Tali, Cristiano Ronaldo, dan Prancis: Apa Hubungannya?

Daftar Isi
Lompat Tali, Cristiano Ronaldo, dan Prancis: Apa Hubungannya?

Olahraga lompat tali mungkin tidak ditemukan oleh orang Prancis. Cristiano Ronaldo adalah atlet sepak bola, bukan atlet lompat tali. Sementara, ia juga orang Portugal, bukan Prancis. Jadi, ketiga hal ini sebenarnya tidak berhubungan. Ara-lah yang menghubung-hubungkannya.

Jadi, ceritanya begini. Pada 17 Maret lalu, Ara mengikuti lomba video bertema olahraga yang diadakan oleh Institut Français d'Indonésie (IFI) di Surabaya. Melalui videonya, peserta diminta mempresentasikan apa olahraga kesukaannya dan siapa atlet idolanya.


Mengikuti Lomba Video Frankofoni 2024

Mengikuti Lomba Video Frankofoni 2024

Karena Ara belum punya olahraga favorit yang spesifik, maka ia berencana mempresentasikan olahraga yang biasa ia lakukan: lompat tali atau la corde à sauter dalam bahasa Prancis.

Untuk atlet idola, ia belum punya gambaran. Akhirnya, ia memilih olahragawan yang tampan dan superkondang: Cristiano Ronaldo. Atlet sepak bola ini sudah melewati masa kejayaannya, tetapi ia seperti menolak tua. Di usianya yang hampir 40 tahun, Ronaldo belum berhenti sebagai pesepak bola.

Di luar sifat dermawan dan prestasi menterengnya di jagat sepak bola internasional, banyak hal dari Cristiano Ronaldo yang dapat menjadi teladan bagi Ara:

  • Disiplin makan-minum. Ronaldo mengikuti diet ketat yang membantunya menjaga kebugaran serta kesehatan. Ia pernah menyingkirkan botol Coca Cola di sebuah konferensi pers. “Minumlah air, jangan soda atau minuman bergula,” kurang-lebih begitulah komentarnya waktu itu. Bukan hanya soda, Ronaldo juga tidak minum alkohol.
  • Disiplin latihan. Ia memiliki rutinitas latihan untuk memastikan performa fisiknya tetap prima. Dalam sesi-sesi latihan bersama klub atau timnas Portugal, ia biasanya akan datang lebih awal dan pulang paling akhir untuk menambah porsi latihan sendiri.
  • Tidur yang cukup. Ronaldo memastikan bahwa ia mendapatkan tidur yang cukup untuk pemulihan yang baik setelah latihan.
  • Tidak bertato. Jarang ada pesepakbola Barat yang tidak bertato sampai usia dewasanya. Cristiano Ronaldo, salah satunya. Ia memilih untuk tidak memiliki tato karena secara rutin melakukan donor darah. Tato dapat memengaruhi kelayakan seseorang untuk mendonorkan darah, karena adanya risiko kontaminasi.

Dengan segenap kedisiplinan itu, wajarlah bila saat ini perawakan mantan pemain klub Sporting CP (Portugal), Manchester United (Inggris), Real Madrid (Spanyol), Juventus (Italia), Al Nassr (Arab Saudi), dan timnas Portugal ini masih kekar dan bugar, serta kulitnya terlihat bersih.

Pernah dihitung dengan metode saintifik, Ronaldo memiliki tubuh orang berusia 23 tahun, meski umur sesungguhnya adalah 39 tahun. Ini berkat gaya hidup sehatnya. Dan Ara ingin meniru itu, hingga hari tuanya nanti.

Bagaimana Menyambungkan Lompat Tali dan Ronaldo

Bagaimana Menyambungkan Lompat Tali dan Ronaldo

Masalahnya, “Kalau nanti ditanya kenapa olahraga kesukaannya lompat tali, tapi atlet favoritnya Ronaldo, bagaimana? Kan, enggak nyambung?” Ara ragu sendiri.

“Lo, Ronaldo, kan, juga main lompat tali!” seloroh Yayah.

“Emangnya, sudah pasti? Ada buktinya?”

“Pasti, dong! Sama seperti semua atlet, di bidang olahraga apapun, pasti melakukan joging atau lari. Karena lompat tali itu, selain untuk melatih stamina dan kekuatan otot, juga membuat kaki lincah. Hampir semua olahraga, apalagi sepak bola, membutuhkan gerak kaki yang lincah dan kuat.”

Demikianlah percakapan santai sore itu. Sampai akhirnya, Ara tidak ragu lagi dan berbulat tekad mengikuti lomba video dari IFI itu.

Setelah 2-3 hari berlatih sendiri bagaimana lompat tali yang akan ia presentasikan, juga kata-kata yang mau ia sampaikan, Yayah pun memvideokannya. Lalu, mengeditkan videonya. Seperti ini hasilnya:

Selesai mengirimkan video ke Instagram, kami tidak terlalu berharap menang, karena video-video pesaing Ara benar-benar serius di bidang olahraga tertentu. Ditambah, mereka juga lancar berbicara bahasa Prancis!

Namun, pada 21 Maret 2024, Bunda melihat pengumuman lomba itu di akun IFI. Ternyata, video Ara terpilih sebagai pemenang hiburan non-frankofon. Alhamdulillah! Mengetahui itu, Ara langsung bersorak dan nyaris menangis terharu, hahaha….

Keesokan harinya, akun IFI Surabaya men-DM akun Instagram @kiarahanidya, menanyakan apakah Ara bisa hadir di acara penyerahan hadiah, pada puncak Pekan Frankofoni di IFI.

Segeralah, Ara merengek-rengek untuk datang bersama ke IFI.

Penyerahan Hadiah di IFI

Pada Sabtu yang cerah, kami berempat pergi ke IFI Surabaya di kompleks AJBS. Tiba di sana, seorang perempuan Prancis menyapa dengan senyum. Ia mengarahkan kami ke ruang auditorium.

Kami datang agak terlambat, karena acaranya katanya dimulai sejak pukul 15.00, sekitar setengah jam yang lalu. Namun, tidak apalah.

Setelah beberapa pengumuman dan pemberitahuan, Ara dipanggil ke panggung untuk serah-terima hadiah hiburan secara formal. Perempuan Prancis (yang tadi membukakan pintu) menyerahkan hadiah tersebut.

Tak lupa, Ara diwawancarai secara singkat. Namun, alih-alih menjawab pertanyaan-pertanyaan berbahasa Prancis itu, ia hanya mengangguk-angguk kikuk. Hahaha….

Namun, ini adalah pengalaman pertamanya berdialog langsung dengan orang asing. Bukan lewat bahasa Inggris yang ia tekuni, justru dengan bahasa Prancis yang baru dua bulan ia pelajari melalui aplikasi Duolingo.

Sampai di rumah, kami membuka paket hadiah itu. Isinya bermacam-macam, seperti buku tulis, pensil warna, beberapa produk kosmetik dari brand-brand ternama Prancis, tak lupa pernak-pernik dari IFI sendiri. Lumayanlah. Semuanya bisa dipakai!

Ini baru pertama kalinya Ara memenangkan sebuah lomba, di luar yang diselenggarakan di sekolah-sekolahnya. Semoga langkah kecil ini mengawali langkah-langkah berikutnya yang lebih besar.