Megahnya Masjid Roudhotul Muchlisin Jember
Sebagai salah satu kota santri, Jember menyimpan beberapa tempat wisata religi yang menarik. Salah satunya Masjid Roudhotul Muchlisin. Selain Masjid Baitul Amien, masjid ini termasuk ikon Kota Jember.
Bentuk bangunannya megah, halamannya luas, dan desainnya mengingatkan kita akan masjid-masjid di Timur Tengah. Pertama masuk saja, kami sudah disambut merdunya Selawat Tarhim, selawat ciptaan Syekh Mahmud Khalil Al-Husshari dari Al-Azhar, Mesir.
Pembangunan Masjid Roudhotul Muchlisin Jember
Masjid Roudhotul Muchlisin dibangun pada 1978 di atas tanah wakaf milik Mohammad Beb Said. Beberapa kali masjid ini mengalami renovasi. Renovasi pertama, masih pada tahun yang sama, sempat mangkrak karena kehabisan dana. Begitu juga dengan renovasi kedua pada 2009.
Masjid Roudhotul Muchlisin Jember baru bisa direnovasi secara total pada 2016. Ini berkat dukungan Hendy Siswanto yang kemudian terpilih menjadi Bupati Jember. Proses Pembangunan masjid dua lantai ini dilakukan secara cepat dengan melibatkan ratusan pekerja yang bekerja siang dan malam.
Setahun kemudian, masjid yang berarti taman orang-orang ikhlas ini diresmikan oleh K. H. Ma’ruf Amin yang saat itu menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Arsitektur dan Desain Masjid Roudhotul Muchlisin
Masjid Roudhotul Muchlisin tergolong unik. Arsitekturnya perpaduan antara Turki dan Madinah. Baik menara maupun seluruh dinding masjid dihiasi kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an. Kaligrafi tersebut diklaim berstandar internasional, dengan seniman kaligrafi yang didatangkan dari Jakarta.
Di tembok bagian depan, tertulis kaligrafi Surah Ar Rahman dan Al Waqiah, diikuti dengan surah-surah pendek serta asmaulhusna.
Kesan mewah tampak dari kaligrafi yang memadukan warna kuning keemasan dan jingga. Kemewahan itu juga ditopang oleh pilar-pilar masjid yang terbuat dari keramik.
Yang tidak kalah menonjol dari Masjid Rhoudhotul Muchlisin adalah kubah-kubahnya dan beberapa pohon kurma yang tumbuh di halaman berpaving. Dengan pekarangan yang luas dan terik, imajinasi kami segera melayang seolah-olah kami sedang berada di Mekah atau Madinah (semoga segera terwujud, amin!).
Kemegahan Masjid Roudhotul Muchlisin juga cocok sebagai latar swafoto bagi para pengunjung. Apalagi, di depan gerbang masjid, terdapat air mancur. Ketika malam, air mancur itu akan menampilkan tarian cahaya dari lampunya yang berwarna-warni. Sayang, saat kami datang, air mancur itu tidak mengucur.
Karena beberapa daya tarik itulah banyak juga pengunjung nonmuslim dan turis mancanegara yang datang. Hal ini membuat satpam masjid Roudhotul Muchlisin terkadang harus memberi arahan kepada pengunjung tersebut. Misalnya, dalam hal berpakaian. Pengunjung masjid tentu harus menutup aurat sesuai aturan Islam.
Fasilitas Masjid Roudhotul Muchlisin Jember
Tidak seperti Masjid Baitul Amin yang terletak di kawasan Alun-alun Jember, Masjid Roudhotul Muchlisin berada lumayan jauh dari pusat kota. Walaupun demikian, tidak berarti masjid ini sepi jemaah.
Banyaknya jemaah didukung oleh halaman parkir yang luas. Ada pujasera (food court) segala di halaman masjid. Tidak heran bila Masjid Roudhotul Muchlisin juga kerap dijadikan rest area bagi para musafir seperti kami.
Bahkan Bunda, Ara, dan Kira sekadar duduk-duduk berteduh di bawah pohon kurma pun terasa nyaman. Apalagi sembari menunggu Yayah Salat Jumat, Selawat Tarhim berkumandang melalui toa masjid.
Sayang, kami tidak sempat menjajal makanan-makanan di pujasera Roudhotul Muchlisin. Sebab, tepat sebelum datang ke sana, kami sudah makan di pujasera dekat Stasiun Jember.
Setelah Salat Jumat usai, tentu saja saat tidak sedang bulan puasa, sering ada pembagian nasi kotak. Yayah tidak kebagian, waktu itu. Sebab, jumlah nasinya terbatas, jemaahnya banyak (terutama anak-anak kecil yang gesit), dan Yayah keluarnya lama.
Sejak awal, kami memang tidak berencana ikut berebut nasi gratisan itu. Karena sadar diri, sudah pasti kalah! Hehehe….
Setelah Yayah selesai salat, gantian Bunda, Ara, dan Kira segera berwudu untuk Salat Zuhur. Tempat wudunya lumayan bagus, bersih, dan luas. Ada beberapa toilet juga. Masjid Roudhotul Muchlisin Jember juga menyediakan beberapa mukena. Namun, kami saat itu membawa mukena sendiri.
Kesimpulan kami, Masjid Roudhotul Muchlisin ini ideal, baik Ayah-Bunda hendak beribadah atau sekadar rehat dari perjalanan jauh. Jangan khawatir soal keamanan. Ada satpam yang berjaga dan 12 titik CCTV. Meskipun, pernah juga terjadi dua kali kasus pencurian di sini.
Masjid Roudhotul Muchlisin Jember
- Alamat: Jalan Gajah Mada 165, Kelurahan Kaliwates Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur 68131 (Google Maps)
- Dibangun: 1978
- Diresmikan: 2017
- Luas tanah: 2.000 m²
- Daya tampung: ± 2.500 jemaah